“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.” [QS. Al-Baqarah (2): 183]
Berikut ini adalah amalan-amalan yang dianjurkan selama bulan puasa ramadhan sesuai sunnah Rasulullah saw:
1. Menyegerakan Berbuka Puasa
Apabila telah datang waktu berbuka puasa,
hendaklah menyegerakan berbuka, kerana didalamnya terdapat banyak
kebaikan. Rasulullah SAW bersabda :
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ – رواه الشيخان
“Manusia akan sentiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
2. Melaksanakan Makan Sahur
تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِى السَّحُرِ بَرَكَةٌ – الشيخان –
“Makan sahurlah kerana sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Membaca Al-Quran (Tilawah)
Ayat Al-Quran diturunkan pertama kali
pada bulan Ramadhan. Maka tak heran jika Rasulullah SAW sering dan lebih
banyak membaca Al-Quran di bulan Ramadhan dibandingkan di bulan-bulan
lain.
Imam Az-Zuhri berkata, “Apabila datang
Ramadhan, maka kegiatan utama kita selain berpuasa adalah membaca
Al-Quran.” Bacalah dengan tajwid yang baik, fahami, dan
amalkan isinya. Insya Allah, kita akan menjadi insan yang berkah.
Buatlah target untuk diri anda sendiri.
Jika di bulan-bulan lain kita khatam membaca Al-Quran dalam sebulan,
maka misalnya di bulan Ramadhan kita bisa memasang target dua kali
khatam. Lebih baik lagi jika ditambah dengan menghafal satu juz atau
surat tertentu. Hal ini bisa juga dijadikan program unggulan bersama
keluarga.
4. Memberikan Makanan Berbuka Puasa (Ith’amu ath-tha’am)
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ وَلَا يَنْقُصُ مِنْ اَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ – صحيح النسائى و الترمذى
“Barang siapa yang memberikan makanan
berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang
yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang
berpuasa itu” (Shohih Nasa’i dan Tirmidzi)
Amal ibadah mulia ini dapat anda
manfaatkan bersama jiran atau anak-anak yatim yang bermukim disekitar
rumah Anda. Memberikan makanan ini hanya satu contoh yang dapat kita
terapkan dalam hal berbagi rezeki kepada sesama umat. Hal ini juga perlu
dibiasakan, agar setelah selesai bulan Ramadhan, hal ini tidak punah
begitu saja.
5. Berdakwah
Jangan sia-siakan Ramadhan kali
ini. Sepanjang bulan Ramadhan kita punya kesempatan berdakwah karena
pastinya suasana Ramadhan sudah sangat terasa dimana-mana dan tiap orang
siap menerima nasihat.
وَلْتَكُنْ
مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون
“Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang
beruntung” (TQS. Al-Imran[3] : 104)
Namun pastikan jika Anda memberi nasihat
haruslah ada dalilnya. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw: “Barangsiapa
menunjuki kebaikan, baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya
tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun.”
6. Solat Tarawih (Qiyamul Ramadhan)
Ibadah sunnah yang khas di bulan Ramadhan
adalah shalat tarawih (qiyamul ramadhan). Dan yang paling penting
diingat ialah solat tarawih dapat dilakukan dirumah sekalipun.
Rasulullah saw pernah merasa kuatir karena takut solat tarawih dianggap menjadi solat wajib kerana semakin
hari semakin banyak yang ikut solat berjemaah di masjid sehingga
beliau akhirnya melaksanakan solat tarawih sendiri di rumah.
7. I’tikaf
Inilah amaliyah ramadhan yang selalu
dilakukan Rasulullah saw. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan
niat beribada kepada Allah swt. Abu Sa’id Al-khudri meriwayatkan bahwa
Rasulullah saw. pernah beri’tikaf pada awal Ramadhan, pertengahan
Ramadhan, dan paling sering di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Sayangnya, ibadah ini dianggap berat oleh
kebanyakan orang Islam, jadi sedikit yang mengamalkannya. Hal ini
dikomentari oleh Imam Az-Zuhri, “Aneh benar keadaan orang Islam, mereka
meninggalkan i’tikaf padahal Rasulullah tidak pernah meninggalkannya
sejak beliau datang ke Madinah sampai beliau wafat.”
8. Lailatul Qadar
Ada bulan Ramadhan ada satu malam yang
istimewa: lailatul qadar, malam yang penuh berkah. Malam itu nilainya
sama dengan seribu bulan. Rasulullah saw. amat menjaga-jaga untuk bida
meraih lailatul qadar. Maka, Beliau menyuruh kita mencarinya di
malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Kenapa? Kerana, “Barangsiapa yang shalat
pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Begitu kata Rasulullah saw.
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Bahkan, untuk mendapatkan
malam penuh berkah itu, Rasulullah saw. mengajarkan kita sebuah doa,
“Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.” Ya Allah,
Engkaulah Pemilik Ampunan dan Engkaulah Maha Pemberi Ampun. Ampunilah
aku.
9. Umrah
Jika Anda punya rezeki cukup, pergilah
umrah di bulan Ramadhan. Karena, pahalanya berlipat-lipat. Rasulullah
SAW. berkata kepada Ummu Sinan, seorang wanita Anshar, agar apabila
datang bulan Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya
setara dengan haji bersama Rasulullah saw. (HR. Bukhari dan Muslim)
10. Bertaubat
Selama bulan Ramadhan, Allah SWT
membukakan pintu ampunan bagi seluruh hambanya. Karena itu, bulan
Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk bertaubat kembali ke
fitrah kita.
11. Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum
hari Ramadhan berakhir oleh umat Islam, baik lelaki-perempuan, dewasa
maupun anak-anak. Tujuannya untuk mensucikan orang yang melaksanakan
puasa dan untuk membantu fakir miskin.
Itulah beberapa amalan ibadah mulia yang diajarkan oleh Nabi besar
kita Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan. Semoga kita dapat mengerjakan
semua amalan ibadah tersebut dengan niat ikhlas dan mengharap ridho
HANYA dari Allah SWT. Amiin.